Membuat Taman Bermain Anak di Rumah

taman bermain
Mempunyai Taman bermain sendiri di rumah adalah impian semua anak, baik itu untuk anak usia di bawah 5 tahun ataupun anak yang sudah berumur belasan tahun. Membuat taman bermain dirumah bukan hanya indah dipandang tetapi hendaknya menjadi sarana sebagai tumbuh kembangnya anak, sehingga taman berfungsi sebagai area belajar bagi anak.

Rumah sebagai lingkungan pertama bagi anak. Pada usia anak tiga tahun pertama kehidupannya, si kecil menghabiskan waktu di rumah nyaris seharian. Itulah sebabnya, menciptakan
lingkungan rumah yang aman, nyaman, dan menyenangkan menjadi tuntutan. Caranya antara lain dengan membangun area bermain anak (children playground), baik di dalam rumah maupun di halaman.

Sebuah taman bermain anak seharusnya tak hanya berfungsi sebagai sarana rekreasi bagi anak. Selain keindahan visual dan kenyamanan, perhatikan bahwa taman bermain harus didesain sedemikian rupa sehingga dapat dimanfaatkan sebagai sarana belajar bagi anak.

Sebelum mulai membangun taman bermain, ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan. Yang pertama adalah anggaran. Ingatlah bahwa anggaran tak hanya terkait pembelian peralatan main yang sudah jadi, seperti perosotan atau ungkitan, lalu memasangnya di taman. Permukaan taman juga perlu diperhatikan.

Dengan kata lain, jika anggarannya terbatas, cukup beli beberapa peralatan bermain dasar, sisanya dapat dibeli dan dipasang kemudian hari. Kalaupun alat bermain yang sudah jadi yang tersedia di toko tidak ada yang sesuai keinginan Anda, cobalah mendesain sendiri playground di rumah dengan menggunakan bahan-bahan sederhana.

Alangkah baiknya berkonsultasi dengan sang ahli untuk memastikan aspek keamanannya. Saat ini rasanya cukup banyak konsultan rancang bangun yang bisa dimintai bantuan dan jasanya. Selain lebih hemat, Anda dapat membangun taman bermain sesuai impian Anda dan si buah hati. Luas lahan yang Anda miliki menjadi pertimbangan berikutnya.

Memang untuk membangun sebuah playground idealnya tersedia lahan minimum 300 meter persegi (termasuk carport dan area bermain). Untuk daerah perkotaan hanya keluarga tertentu saja yang mempunyai lahan seluas itu.

Dengan area seluas itu, anak cukup leluasa melakukan aktivitas motorik kasar, seperti berlari dan melompat. Area ini bisa berupa lahan terbuka yang dilapisi rumput dan di atasnya diletakkan fasilitas bermain yang sudah jadi, semisal perosotan.

Kreasi lainnya adalah menciptakan taman bermain alami dengan memanfaatkan bahan-bahan daur ulang, seperti kayu gelondongan, tali, dan ban bekas.

Lebih jauh, Anda juga dapat memperkirakan berapa banyak anak tetangga yang mungkin akan ikut bermain bersama anak Anda di taman rumah Anda. Makin banyak, tentu sebaiknya makin luas.

Adapun jika lahan yang tersedia sangat terbatas (kurang dari 150 meter persegi) memang diperlukan kreativitas untuk menyiasatinya. Misalnya dengan membuat taman kering (seperti untuk taman Jepang) yang diisi batubatu koral, pasir, gunung-gunungan, kolam kecil, dan miniatur air terjun.

"Jadi, biarpun mini, anak tetap bisa mengenal alam. Biasanya jenis taman seperti ini pemeliharaannya juga lebih murah," ujar Nirwono.

Alternatif lain untuk lahan terbatas adalah memanfaatkan tanaman pot, seperti tanaman obat-obatan atau bunga-bunga. Keberadaan bunga hidup juga potensial menarik kupu-kupu untuk mendekat, sehingga bukan tidak mungkin taman mungil ciptaan Anda menjadi taman kupu-kupu yang menarik bagi anak.

Adapun untuk alas taman, Anda bisa menanaminya dengan rerumputan, asalkan lahan yang tersedia cukup luas. Pasalnya, jika lahannya sempit, rumput cenderung tidak akan tumbuh subur.

Selain itu, alas taman sebaiknya tidak dikeraskan semisal di-paving karena akibatnya tanah di sekitar taman akan sulit meresapkan air, karena juga fungsi utama taman harus meresapkan air, mengalirkan udara, memproduksi oksigen, serta ada unsur cahaya yang masuk.

Selain anggaran dan luas lahan, hal terpenting yang harus dicermati sebelum mendesain taman adalah usia anak Anda. Misalnya, jika anak Anda masih balita, percuma saja membuat taman bermain yang penuh petualangan seperti dinding untuk panjat tebing atau bambu titian yang belum mampu dimainkan anak seusianya.

Dengan kata lain, janganlah terburu-buru membeli peralatan atau jenis mainan tertentu. Pastikan Anda membeli atau membuat peralatan bermain yang tepat guna.

Salah satu fungsi utama playground adalah untuk membantu tumbuh-kembang anak. Nah, taman bermain harus bisa memfasilitasi kebutuhan sesuai tahapan perkembangan anak. Misalkan pada usia di mana anak perlu dilatih motorik kasarnya, buatlah halaman atau taman bermain yang memungkinkan anak bereksplorasi seperti berlari, memanjat, atau meniti dengan balok-balok keseimbangan.

"Jika demikian, yang terpenting adalah interaksi antara orangtua dengan anak.Misalnya mengenalkan anak pada konsep go green dengan memanfaatkan kembali bahan yang ada, seperti kaleng susu untuk tempat pensil. Intinya, kreatiflah dalam menciptakan karya atau permainan sederhana bersama si kecil," tandasnya.

Related Posts:

0 Response to "Membuat Taman Bermain Anak di Rumah"

Post a Comment